Friday, January 31, 2014

Kompasiana

Kompasiana

Link to Kompasiana

Para Amoy pun Bisa Melarat

Posted: 30 Jan 2014 11:34 PM PST

Tidak ada seorang pun yang dapat memilih orang tua yang akan melahirkannya. Tidak seorangoun yang dapat mengetahui dari ras atau suku mana dia akan dilahirkan dan di belahan dunia mana dia akan

Love story juragan kodhok

Posted: 30 Jan 2014 11:33 PM PST

Kejadian itu dimulai … ketika para pelanggan mulai tertarik dengan menu baru diwarung sebelah menu andalan yang bikin heboh itu namanya : "SEGO PECEL rasa cinta… =D pecelnya sih biasa saja tapi … rasanya enak bukan main apalagi klo

fotografi: membuat lensa makro Rp. 2000,-

Posted: 30 Jan 2014 11:32 PM PST

Artikel ini sebenarnya pernah dimuat di Fotografer.net, tapi saya lupa lagi siapa yang muat artikenya,soalnya udah lumayan lama juga sih baca artikelnya. Artikelnya udah ke hapus di leptop saya, tapi foto-foto mengenai

Ciptaan-Nya (Puisi Pertama)

Posted: 30 Jan 2014 11:31 PM PST

aurapena.blogspot.com Ingatlah asal usulmu yang tidak bernilai itu.. Yang kalau jatuh ke tanah Ayam tak patok itik tak sudu… Tapi ALLAH mengangkatmu ke suatu mercu Yang lebih agung dari malaikat… *Oma Lindung - Djambi*

Inkonsisten, Hitam Putih Tayang Lagi

Posted: 30 Jan 2014 11:30 PM PST

DEDDY Corbuzier lovers pantas bersorak karena Hitam Putih kembali tayang. Hal ini toh sudah bisa diprediksi sebagian orang meski tak menyangka bisa ’secepat ini’. Rabu malam kemari dia tanpil di acara Sarah Sechan

Lelaki Berhijab

Posted: 30 Jan 2014 11:24 PM PST

Biasanya istilah berhijab itu hanya milik kaum wanita. Kecendrungan wanita muslim mengenakan hijab semakin marak saat ini.  Kalau boleh dikatanakan 7 dari 10 Wanita baik dari kaum muda, wanita sebaya dan wanita

Kota Dinosaurus

Posted: 30 Jan 2014 11:17 PM PST

gegap gempita pembangunan masa kini kehidupan modern menancapkan kukunya yang tajam sebentar lagi meratakan tanah hijau Pak Samad Pak Samad tak menyadarinya, dipikirnya hanya burung-burung nakal beterbangan Tak disangka, yang dikiranya burung ternyata Dinosaurus Dinosaurus akan meratakan

Perawan Seumur Hidup

Posted: 30 Jan 2014 11:14 PM PST

Lihatlah wanita jelek itu. wanita yang jalan dengan badan terbungkuk-bungkuk itu. kau tahu, ia tak pernah melepas kain hitam di kepalanya. Ia lilit sedemikian rupa hingga menyerupai kerudung yang menutup hampir keseluruhan

Tuhan Telah Mati

Posted: 30 Jan 2014 11:10 PM PST

Seringkali analisa kita terjebak pada hal-hal yang tidak substantif. Padahal tak semua permasalahan dunia dapat diselesaikan hanya bermodalkan kekuatan intelektual. Melainkan terdapat dimensi lain yang menjadi unsur paling radikal bagi permasalahan tersebut.

Presiden Terhebat di Jagad Raya

Posted: 30 Jan 2014 11:09 PM PST

Presiden Terhebat di Jagad Raya Rakyat indonesia patut berbangga mempunyai presiden yang lain dari yang pernah ada. President yang terkenal ganteng ini dengan sistim auto pilotnya telah menguncang dunia. cukup dengan membiarkan segala

Anggoro Ditangkap, Berita Anas dan Ibas Lenyap

Posted: 30 Jan 2014 11:06 PM PST

Menonton acara bincang pagi di Metro TV dengan tema ‘Buah Perburuan Anggoro’ yang menampilkan Denny Indrayana dan Alexander Lay membuat saya terinspirasi untuk menurunkan tulisan ini. Sejak semalam saya melihat berita penangkapan buron

Saya Kapok Nulis tentang Jokowi

Posted: 30 Jan 2014 11:04 PM PST

Dua hari lalu, di luar dugaan tulisan saya masuk daftar ternding articels. Untuk seorang newbie hal ini sangat mengejutkan. Saya tidak menyangka ada begitu banyak orang yang membaca dan menanggapi isi tulisan

Jogja: Budaya Nongkrong dan Dinamikanya

Posted: 30 Jan 2014 10:59 PM PST

Menulis tentang Jogja tak pernah kehabisan data, dari segala sudut pandang, Jogja memang memiliki keunikan dan keistimewaan. Setiap pojok Jogja, terdapat keunikan yang manarik untuk ditulis dan dipelajari. Jogja mempunyai daya tarik dan magnet yang kuat, berbeda dengan kota-kota lain. Hal ini bisa dilihat banyaknya orang yang berkunjung dari luar Jogja, baik itu hanya berwisata ataupun studi di jogja. Penulis sering katakana kepada para sahabat yang pernah mampir ke Jogja, ”Jogja itu candu”. Salah satu keunikan di Jogja adalah budaya nongkrongnya. Menurut penulis, nongkrong bukan hanya melepas lelah, kepenatan, galau, setelah seharian menjalankan aktivitas. Budaya nongkrong di Jogja lebih dari sekedar itu. Berdiskusi, seminar, dan berbagi informasi merupakan isi dari budaya nongkrong di Jogja. Tentunya tidak monoton, tempat-tempat nongkrong di Jogja, pada hari-hari tertentu juga mengadakan akustikan, pentas seni, dan aktivitas lain. Aktivitas semacam ini menjadi rutinitas dalam setiap minggu dan bergantian. Nongkrong adalah media meracik potensi, berekspresi dan menghibur diri. Walaupun ada di daerah tertentu, ada orang yang beranggapan nongkrong merupakan aktivitas yang tidak produktif dan buang waktu. Di Jogja, anggapan ini tidak berlaku. Budaya nongkrong adalah aktivitas yang dinamis dan memiliki makna dan pesan tersendiri. Seiring perjalanan waktu, budaya nongkrong ini terus mengalami inovasi-inovasi sesuai kebutuhan dan tantangan jaman. Budaya nongkrong di Jogja ini bias juga dijadikan wisata kuliner. Biasanya tempat nongkrong menyediakan menu-menu tertentu yang khas daerah di Indonesia. Menu kopi misalnya, ada yang didatangkan dari daerah lain. Hal ini dilakukan untuk memanjakan pengunjung. Tentunya tidak semua tempat nongkrong menyediakan menu seperti itu, hanya sebagian saja. Jadi, siapa saja yang berkunjung ke jogja atau yang tinggal di jogja, kalau tidak pernah menikmati nongkrong di malam hari, bagi penulis kurang afdhal. Walaupun di daerah lain ada budaya nongkrong, tapi nongkrong di Jogja punya cita rasa yang berbeda. Coba saja kalau tidak percaya, pasti kecanduan. Bila kita ingin menikmati keindahan Jogja, malam hari adalah waktunya. Di pojok-pojok kota, ada keramaian. Tempat nongkrong mudah ditemukan dan penuh pesan dan makna. Jogja tak pernah sepi, sampai larut malam sekalipun. Sahabat penulis pernah berceloteh, ”suasana Jogja itu tak terbeli”. Ada juga yang bilang, ”Jogja tak nyaman lagi”. Bagi penulis, peryataan itu muncul karena ia tidak menikmati kenyamanan dan keramahan Jogja. Melihat satu gejala yang berubah kemudian mengenaralisir seperti itu. Jogja tetaplah Jogja, kota republik yang dinamis. Tak ada kemampanan di Jogja, semua bergerak dinamis, mulai dari gerakan mahasiswa sampai gerakan pemikiran. Budaya nongkrong di Jogja merupakan ladang pergolakan pemikiran yang tak pernah berhenti. Alhasil, budaya nongkrong di Jogja adalah sebuah media untuk memikirkan yang tak terpikirkan oleh orang banyak. Nongkrong dan semua dinamikanya merupakan proses pergolakan yang akan terus ada. Jaman pasti berubah, budaya nongkrong juga akan berubah, tapi semangat, pesan dan maknanya pasti ada. Jogja tidak gagap terhadap perubahan, karena Jogja adalah penggerak perubahan. Dari lingkaran kecil, perubahan itu akan terwujud, dan sejarah telah mencatat itu. “Jogja berhati Nyaman”. Sekian! twitter: @firmandaeva

Sepenggal ‘Derita’ Korban Banjir Jakarta

Posted: 30 Jan 2014 10:56 PM PST

“Kami sudah enam kali membersihkan rumah. Banjir datang lagi datang lagi. Entah hari ini ada kiriman lagi, gak?” Ungkapan di atas terlontar dari warga RT 005 RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makassar

Lokomotive Anggoro 2-2014 telah tiba

Posted: 30 Jan 2014 10:54 PM PST

Rupanya prediksi saya di tahun 2014 tidak meleset. Tahun 2014 adalah t5ahun memanen para koruptor oleh KPK kita. Suatu keberhasilan yang luar biasa kemarin yakni KPK berhasil mendatangkan lokomotive Anggoro dari China

Menjadi Diri Sendiri

Posted: 30 Jan 2014 10:49 PM PST

Judul di atas selalu terdengan heroic tatkala berbicara tentang jatidiri. Memang benar, bahwa kita sebagai manusia diciptakan berbeda-beda, sehingga mempunyai watak dan kepribadian yang berbeda pula. Namun di samping itu, kita pun

No comments:

Post a Comment